Google

Rabu, 24 Oktober 2007

MEMBANGUN VALUE, MARI BERKACA PADA KAISAR HIROHITO

Pada akhir masa pengeboman sekutu atas Jepang, yang ditandai denganjatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, praktis seluruh wilayahJepang mengalami kehancuran total.

Dalam situasi yang suram itu,kaisar Jepang saat itu, Kaisar Hirohito, melakukan inspeksi kelilinguntuk melihat secara langsung kondisi rakyatnya. Ada satu pertanyaan yang diajukan sang kaisar kepada stafnya, yangtidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Jepang sampai detik ini.Kaisar bukan menanyakan berapa jumlah pabrik yang tersisa, berapajumlah bank yang masih buka, atau berapa jumlah rumah yang masihberdiri. Satu-satunya pertanyaan beliau adalah, "Berapa jumlah guruyang masih kita punyai?"Hasil dari dialog pendek tersebut sungguh luarbiasa.

Kini Jepangberbalik, seolah merekalah yang menjajah Amerika. Pada tahun 2006,pabrikan mobil Toyota melejit menjadi produsen mobil nomor 1 sedunia.Untuk pasar Amerika sendiri, 2 raksasa lokal -Ford dan General Motor-sampai-sampai harus mengurangi karyawannya karena pasar mereka yangterus dikikis oleh Toyota. Apa inti dari kisah tersebut?
Tidak lain adalah semangat untukmembangun value. Dalm kacamata ilmu pemasaran, VALUE dirumuskansebagai (functional benefit + emotional benefit) / total give.

Dalam bahasa yang sederhana, meningkatkan value dari sebuah produk atau jasa berarti memberikan benefit yang lebih pada pelanggan atau konsumen,sehingga yang mereka dapatkan akan lebih dari sekedar produk yangmereka beli.

Tentu saja, memahami apa saja benefit yang bisa kita ciptakan, atau bagaimana meningkatkan value dari produk kita, membutuhkan prosesbelajar dan terus belajar. Itulah mengapa Kaisar Hirohito sangatpeduli dengan berapa jumlah guru yang masih "tersisa". Jepang memang merupakan potret sebuah bangsa yang memiliki kesadaran tinggi untukmembangun value -nya.

Tahun 2007 sudah mulai kita masuki dan persaingan di berbagai bidangpun akan semakin keras. Apapun bidang ataupun jenis usaha yang andajalani, tentunya anda ingin selalu tampil sebagai pemenang bukan? Dan value adalah suatu hal yang akan membuat anda atau produk andadipersepsi "berbeda" dari pada para pesaing anda. Value adalah kunci untuk tampil sebagai pemenang. Namun upaya untuk membangun value akan membutuhkan kerendahan hatiuntuk "bersedia" belajar, dan hal inilah yang sering menjadi kendala.Bahkan Jim Collins dalam bukunya Good To Great sampai-sampaimengatakan, "Baik adalah musuh dari hebat. Dan itulah salah satualasan utama mengapa kita hanya mempunyai sedemikian sedikit hal yangdapat menjadi hebat."

Bagaimana Dengan Anda ???

Tidak ada komentar: